Visi itu, pada intinya ingin membangun konektivitas dan ekonomi dari pesisir selatan. Di antaranya dengan adanya jembatan Pandansimo, Kretek 2, dan Kelok 23. Dengan konektivitas tersebut, pantai-pantai di Bantul kini makin mudah dijangkau.
Kembali diungkapkan Bupati, yang paling penting, semua ini bukan sekadar pembangunan fisik. Yang terpenting justru arah baru untuk pariwisata berkeadilan. Dengan prinsip, rakyat adalah pelaku utama, dan bukan penonton.
Langkah Bupati Halim itu disambut baik oleh para nitizen. Di antaranya datang dari Nur Chamdan. Menurutnya, langkah bupati itu dinamakan ekonomi kerakyatan karena semua bisa merasakan.
Baca Juga:Permohonan Maaf Trans7 Usai Ramai Seruan Boikot Pasca Tayangan Xpose UncensoredMendadak Ramai Boikot Trans7, Ponpes Al Mizan Jatiwangi Ikut Mengecam: Kami Terluka dan Marah
Bukan hanya itu, roda ekonomi berputar karena ada kekuatan di tiap-tiap daerah. Yang pasti akan berpengaruh bagi ekonomi rakyat jelata hingga kalangan menengah atas.
“Dan harusnya seperti ini yang patut kita contoh. Bukan cari pajak dan pajak. Bila ekonomi kuat, rakyat pasti dengan sukarela akan membayar pajak,” tandasnya.
Sementara ada nitizen bernama Adam Gunadi yang memberikan contoh soal pengelolaan wisata di Bali. “Di Bali semua wisata alam gratis. Hanya bayar parkir motor 200O, mobil 3000,” tandasnya.