MAJALENGKA,RADARCIREBON,ID-Akibat proses pelebaran jalan yang tidak mengindahkan saluran irigasi, menyebabkan Alun-alun Desa lengkong Kulon Kabupaten Majalengka mirip kolam besar saat turun hujan.
Bahkan, air hujan tumpah semua ke jalan dan cukup deras karena tidak ada saluran pembuangan.
Kondisi tersebut tentunya sangat mengganggu dan membahayakan para pengguna jalan. Pasalnya jika hujan besar, air tersebut memenuhi alun-alun desa dan bisa mencapai sekitar 10 cm.
Baca Juga:93 Rumah di Leuweunghapit Kabupaten Majalengka Terdampak Banjir Jalan Ligung-Bantarwaru Terendam, Penyebabnya Sungai Dangkal dan Sejumlah Tanggul Jebol
Sehingga menyulitkan pengendara, selain itu derasnya air hujan juga menyulitkan para pengguna jalan.
Oleh karena itu, sejumlah pihak mendesak Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk segera membangun saluran irigasi jalan yang sempat ditutup saat proyek pelebaran jalan beberapa tahun lalu.
Menurut Ardi Sukardi, anggota BPD Desa Lengkong Kulon, dari awal proses pelebaran jalan milik kabupaten tersebut, pihaknya tidak diajak bicara.
Bahkan, saat proses pengerjaan pelebaran jalan sendiri pihaknya mengaku kaget. Sebab semua saluran irigasi jalan di semua sisi tersebut ternyata langsung ditutup dan dicor, tanpa dipasang pipa pembuangan air.
“Harusnyakan sebelum dicor, dibuat dulu pipa saluran air. Ini sih enggak justru sebaliknya saluran air yang ada malah langsung ditutup dan dicor. Jadi ketika hujan turun air langsung tumpah ke jalan dan menggenang di alun-alun,” bebernya.
Derasnya air hujan juga mulai dikhawatirkan warga terutama yang rumahnya berada di pinggir jalan tersebut. Mereka khawatir air hujan yang jatuh ke jalan lama kelamaan bisa menggerus bangunan seperti pagar dan lainnya, mengingat jika hujan turun alirannya sangat deras sekali.
“Kalau hujan di jalan itu seperti sungai dan airnya deras sekali,“ pungkas Asinah warga setempat.
Baca Juga:Inilah Daftar Nama Bupati Sumedang yang Wilayahnya Dilintasi TOL CISUMDAWUSemakin Terkenal karena TOL CISUMDAWU, Inilah Sejarah Singkat Kabupaten Sumedang
Pernah diberitakan sebelumnya, aibat program pelebaran di jalur jalan Lengkong Kulon menuju kawasan wisata, baik Talaga Pancar, Curug Leuleus, Talaga Herang dan Ci Boer Pass serta Curug Cipeuteuy, menyebabkan banjir. Terutama di pertigaan menuju pintu masuk desa tersebut.
Hal itu diakibatkan proses pelebaran dengan menggunakan metode pengecoran bahu jalan, baik di sisi kiri maupun kanan jalan dilakukan dengan menutup semua saluran irigasi atau drainase. Sehingga saat hujan air langsung tumpah semua ke jalan.