Bertambah, 3 Sekolah Ditutup

JUMAT, 07 JANUARI 2022
0 Komentar

CIREBON- Kondisi kasus Covid-19 di Kota Cirebon masih mengkhawatirkan. Termasuk di dunia pendidikan. Sejak kemarin sudah ada tiga sekolah yang terpaksa lockdown atau menghentikan semua PTM (pembelajaran tatap muka).
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi membenarkan saat ini setidaknya ada 3 sekolah yang harus lockdown akibat merebaknya kasus Covid-19. “Informasi dari disdik ada 3 sekolah yang harus lockdown. Seperti SMPN 1 Kota Cirebon, SMPN 5 Kota Cirebon, dan SD Negeri Agung,” tutur pria yang juga Sekda Kota Cirebon itu.
Sekda enjelaskan, saat ini kondisi leveling di Kota Cirebon masih menunjukkan intensitas yang tinggi. Terutama pada penambahan kasus aktif yang sudah mencapai angka 297 kasus dengan penambahan terakhir sebanyak 27 kasus aktif. “Kita berdasarkan assesment Kemenkes ada di angka 139,06/100ribu penduduk/minggu. Kalau sampai di atas 150, itu bisa PPKM Level 4,” tutur Gus Mul- sapaan akrab Agus Mulyadi.
Sehingga, ia tetap mengimbau agar protokol kesehatan (prokes) tetap dilakukan dengan ketat. “Tetap prokes dan lakukan vaksinasi di lokasi-lokasi yang sudah disediakan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Cirebon Lilik Agus Darmawan SPd mengatakan total jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi sejumlah 22 kasus dengan rincian 21 kasus merupakan siswa dan 1 sisanya adalah guru. Namun demikian, dari 22 kasus itu, 5 kasus sudah sembuh.
“Informasi memang kita dapatkan dari satu kelas itu ada penambahan lagi di kelas 7, yakni sektiar 13 siswa. Itu berbeda dengan kasus awal yang sudah sembuh itu. Kita cek ternyata ada 1 guru yang positif,” tutur Lilik kepada Radar, Senin (14/2).
Lilik menjelaskan, tindakan yang diambil selepas itu adalah melakukan swab test kepada semua murid dan guru yang diketahui melakukan kontak erat dengan mereka yang positif Covid-19. Selain itu, sekolah juga dinyatakan lockdown.

“Kami sudah antisipasi sekolah dengan menyatakan lockdown sampai Senin dua minggu mendatang. Ini juga saran dari Puskesmas Nelayan yang selalu aktif memberikan informasi terkait dengan saran-saran kepada pihak sekolah,” bebernya.
Terkait awal mula diketahui 13 kasus positif, Lilik mengatakan itu setelah adanya laporan orang tua mengenai anaknya yang terkonfirmasi positif. Hingga akhirnya dilakukan swab dan tracing kepada satu kelas dan didapati 13 siswa dan 1 guru terkonfirmasi positif Covid-19.

0 Komentar