Budi Gunawan, setelah Tidak Lagi Jadi Wakil Rakyat

Budi Gunawan, setelah Tidak Lagi Jadi Wakil Rakyat
Budi Gunawan di kebun hidroponik yang saat ini memasuki masa tanam kedua. Inset: Penggunaan lampu untuk pengganti sinar matahari di malam hari. Foto: Abdullah/Radar Cirebon
0 Komentar

Mereka yang pensiun sebagai pejabat publik kerap mengalami post power syndrome. Gaji dan tunjangan besar setiap bulannya, tidak lagi diterima. Bahkan ada juga yang mengalami tekanan psikis. Namun, tidak sedikit yang justru berhasil menemukan aktivitas dan usaha baru.

ABDULLAH, Cirebon
DERETAN pipa mendominasi pekarangan yang sebetulnya tidak terlampau luas. Daun-daun hijau tumbuh dari net pot yang menjadi media tanamnya.
Di malam hari, suasananya nampak berbeda. Sinar keunguan yang mendominasi. Kata sang pemilik, penyinaran ini, untuk menggantikan cahaya matahari di malam hari.
Siapa pemiliknya? Tidak lain, Budi Gunawan yang akrab disapa BG. Anggota DPRD dari PKPI yang terhitung mulai 11 Agustus 2019 tidak lagi menjabat.
Dengan tidak lagi menjadi pejabat publik, BG masih seperti yang dikenal selama ini. Penampilannya kasual. Dengan celana denim. Bedanya, pertemuan kali ini tidak lagi di Griya Sawala, Gedung DPRD Kota Cirebon, Jl Siliwangi.
Kali ini, Radar Cirebon menyambangi BG di kediamannya. Keramahannya langsung menyambut pertemuan siang kemarin. Dia langsung mengajak tur singkat di kebun hidroponik miliknya. Lokasinya, di halaman depan dan belakang rumahnya. Luas hampir 1.000 meter persegi. “Saya sejak jadi petani betah di rumah,” kata BG.
Hari-harinya belakangan ini disibukan dengan mempelajari hidroponik. Mulai proses menyemai hingga merawat, sampai masa panen sayuran. BG merasa perlu terjun langsung dan benar-benar paham dengan rangkaian prosesnya. Meski baru mulai jadi petani, kebun hidroponiknya memiliki lubang tidak kurang dari 1.560.
Bagaimana bisa tertarik dengan hidroponik? Ketertarikannya, bukan tiba-tiba. BG terinspirasi sesama rekannya yang juga mantan anggota dewan, Muhammad. Kawannya itu, bisa dibilang sukses menjadi petani hidroponik.
Bahkan Muhammad menjadi mentornya sejak awal pemasangan instalasi hingga panen pertama. Tidak hanya itu, BG belajar banyak dari mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.
Jonan, memang terjun menjadi petani hidroponik. Tidak main-main. Lahan yang digunakan luasnya 1,5 hektare. Bahkan, BG sering kontak dengan Jonan lewat direct message (DM) Instagram dengan Jonan tentang hidroponik.
Tidak sebatas itu, BG banyak belajar dari internet. Termasuk cara memasang lampu di kebun hidroponik di belakang rumahnya. Lampu itu, ternyata khusus untuk hidroponik dan pertumbuhannya cepat.

0 Komentar