CIREBON – Aris Santoso kecewa. Hasil uji coba Kabupaten Cirebon Selection Wilayah Barat kontra PS Arselon, tidak memuaskan. Tim sepak bola bentukan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Cirebon itu takluk dua gol tanpa balas di Lapangan Setu Kulon, Kecamatan Weru, Selasa sore (8/9).
Menurut Aris, penampilan pemain wilayah barat tak sesuai ekspektasi. Padahal, menurut dia, lawan yang dihadapi dalam pertandingan uji coba tersebut bukan tim istimewa. “Lawan kita sore ini (kemarin, red) anak-anak yang hanya berlatih di desanya. Bukan tim yang berkompetisi di liga atau di level itu,” katanya.
“Tidak sesuai dengan harapan saya. Seharusnya pemain yang sedang kita seleksi bisa menunjukkan usaha yang lebih dari ini,” imbuh pelatih kepala tim sepak bola Kabupaten Cirebon tersebut.
Arselon memang lebih dominan di laga tersebut. Tim besutan Medi Irianto itu berhasil mengendalikan aliran bola dari lapangan tengah. Sejumlah peluang pun berhasil diciptakan. Namun, hanya dua gol di babak pertama yang bertahan hingga laga usai. Gol Arselon masing-masing dicetak Arif Fathurohman pada menit ke-25 dan Farhan Saputera di menit ke-43.
Sementara itu, di sepanjang laga, pasukan Aris Santoso gagal memberikan perlawanan berarti. Dari awal hingga laga usai, mereka kesulitan mengembangkan permainan. “Skill dan koordinasi secara tim pun lemah. Makanya selalu tertekan dalam laga tersebut,” cetusnya.
Menurut Aris, kualitas pemain hasil seleksi di wilayah barat di bawah pemain wilayah timur. Hasil uji coba di wilayah timur pun jauh lebih baik. Menghadapi Al-Jabbar FC, akhir pekan lalu, anak-anak WTC (Wilayah Timur Cirebon) unggul telak 6-1. Askab punya waktu satu pekan sebelum mengumumkan anggota skuad utama yang akan dipertahankan.
Selama sepekan, tim pelatih yang dipimpin Aris akan menggodok hasil seleksi tahap akhir, kemudian memilih 25 pemain terbaik. “Kami akan berusaha seobjektif mungkin. Namun, melihat kenyataan di lapangan, sangat memungkinkan jika skuad proyeksi kualifikasi Porda akan didominasi pemain dari wilayah timur,” pungkasnya. (ttr)