JAKARTA – Pasien suspect corona yang meninggal di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH), Cianjur, Jawa Barat, mendapat klarifikasi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Berdasarkan klarifikasi Kemenkes, pasien asal Bekasi itu dinyatakan negatif virus corona.
“Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 (spesimen) yang negatif,” kata Sekretaris Dirjen P2P Kemenkes, Yurianto yang juga menjadi Juru Bicara pemerintah pada penanganan corona di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3).
Namun, Dirjen P2p Kemenkes tetap akan melakukan klarifikasi ke pihak Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur, terkait penyebab kematian sang pasien. “Akan kami tanyakan ke rumah sakitnya,” kata dia.
Baca Juga:Wajib Pajak Sambut Triple UntungRatusan Kader Demokrat Dukung Dokter Ratna Maju Pilkada Indramayu
Seperti diketahui, seorang pasien suspect virus corona yang ditangani Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH), Cianjur Jawa Barat, meninggal dunia, Selasa (3/3) sekitar pukul 04.00 WIB.
Kendati demikian, belum ditentukan status pasien apakah positif atau tidak terinfeksi virus corona. Mengingat sampel masih dalam pemeriksaan Balitbangkes Kemenkes.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, keluarga pasien langsung menjemput D (50) di RSDH Cianjur. “Rencananya, jenazah D akan langsung dikebumikan di Bekasi,” kata dia, kepada Radar Cianjur.
Terkait pemeriksaan sampel, Yusman berjanji, akan secepatnya menyampaikan hasil tes sample pasien kepada publik. “Pasti kita sampaikan kalau sudah ada hasilnya,” katanya.
Keluarga pasien suspect virus corona yang meninggal dunia di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH), Cianjur, Jawa Barat, memastikan korban tidak terinfeksi. Sementara sampel Swab pasien masih dalam pemeriksaan Balitbangkes Kemenkes.
“Dari awal saya jamin bukan virus corona, saya saja enggak pakai apa-apa karena memang negatif,” kata Yayat yang merupakan kerabat korban di rumahnya di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (3/3).
DJ menjadi suspect corona setelah sempat pergi ke Malaysia pada 14-17 Februari 2020 dan pulang dengan kondisi sehat. Namun, pada 20 Februari 2020, kondisi pegawai Telkom itu mengalami demam dan batuk-batuk.
Baca Juga:Tolong Jangan Permainkan Harga Masker, Atau Siapkan Denda Rp 25 MiliarSekolah Internasional Bakal Dibangun di Kawasan Bima
Sehingga dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi dan menjalani perawatan selama lima hari dari 22-26 Februari 2020. “Sudah dinyatakan negatif, saya ulang kembali bukan corona,” kata Yayat.