Innalillahi… KH Ayip Abbas Buntet Wafat karena Serangan Jantung

Kang-Ayip-Abbas-Wafat
KH Ayip Abbas bin KH Abdullah Abbas dalam kenangan. Foto: Istimewa
0 Komentar

CIREBON – Berita duka datang dari Buntet Pesantren. KH Ayip Abbas bin KH Abdullah Abbas Buntet wafat, Sabtu (6/3) dini hari. Almarhum meninggal di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Palimanan Cirebon.

“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang guru kami KH Ayip Abdullah Abbas ke hadirat Illahi, Sabtu (7/3). Mohon doa dan ziyadah Alfatihah untuk almarhum,” tulis akun Instagram @buntetpesantren.

Sebelumnya beredar kabar KH Ayip Abbas wafat pada Jumat (6/3) malam sekitar pukul 22.51 WIB di kediamannya, Kuningan. “Innaalillaahi wa innaa ilaihi rojiun telah meninggal dunia KH. Ayip Abbas bin KH. Abdullah Abbas Buntet, di Kp. Dukuh desa Padabenghar Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan pada pukul 22.51 wib. mohon ziyadah doa semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan diberikan ketabahan bagi keluarga yg ditinggalkan.” Demikian kabar pertama yang beredar lewat Whatsapp group.

Baca Juga:Pesan Habib Rifky, Perbanyaklah Zikir dan Amal SalehRibuan Guru PAUD Ikuti Seminar Kak Seto

Namun, ternyata almarhum belum meninggal dan masih dalam perawatan intensif di RS Jantung Hasna Medika Palimanan Kabupaten Cirebon. Kondisi almarhum saat itu dalam keadaan tak sadarkan diri karena serangan jantung. Baru sekitar pukul 01.00 WIB, almarhum dinyatakan wafat.

Untuk diketahui, almarhum merupakan cucu KH Abbas yang masyhur dalam peristiwa perang revolusi 10 November 1945. Meski memiliki nama besar, almarhum merupakan salah satu ulama yang dikenal tawaduk.

Kang Ayip, biasa disapa, tidak hanya dekat dengan santri, tapi juga semua kalangan. Terbukti, almarhum dekat dengan kalangan anak-anak motor di wilayah 3 Cirebon yang dikenal sangar.

Karena ketawadukannya, Kang Ayip mau berkumpul dengan anak-anak motor. Dengan tangan dinginnya, bahkan Kang Ayip rutin menggelar selawat munajat dan istighotsah.

Karena kedekatannya, tidak hanya kalangan santri yang kehilangan. Tapi kalangan yang tidak pernah bersentuhan dengan pesantren, merasa kehilangan dengan kepergian almarhum.

“Ya Allah tidak menyangka banget,” kata Bayu, sekretaris XTC Kota Cirebon. Menurutnya, teman-temannya biasa menggelar pengajian dan istighotsah rutin dengan Kang Ayip. “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga husnul khatimah dan yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya. (hsn)

0 Komentar