JAKARTA– Presiden Joko Widodo menetapkan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan Virus Corona jenis baru (Covid-19) sebagai bencana nasional di Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran wabah yang telah menyarang 203 negara ini sebagai Bencana Nasional yang ditandatangani Senin (13/4).
Dalam kesempatan itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap menjadi sorotan tanjam dalam penangann wabah tersebut.
”Menyataka bencana nonalam yang diakibatkan oleh penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional,” demikian butir pertama keppres tersebut yang diakses, di Jakarta, Senin (13/4). Dalam butir selanjutnya dinyatakan penanganan Covid-19 sebagai bencana nasional dipimpin oleh Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Butir ketiga tertera bahwa Gubernur, bupati, dan wali kota sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah, dalam menetapkan kebijakan di daerah masing-masing harus memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat.
Sementara Berdasarkan Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, indikator suatu bencana dapat ditetapkan sebagai bencana nasional yakni jumlah korban kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dengan status bencana nasional.
Sejalan dengan keputusan itu, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Kesehatan memperbaiki manajemen penanganan pasien Covid-19. ”Mengenai manajemen penanganan pasien saya minta ke Menteri Kesehatan benar-benar diatur, jangan semua ke rumah sakit, yang ringan dan sedang ke (Rumah Sakit Darurat) Wisma Atlet,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta Senin, dalam rapat terbatas mengenai penanggulangan Covid-19 melalui telekonferensi video, Senin (13/4).
Presiden juga mengemukakan pentingnya penyampaian secara terus menerus informasi mengenai pencegahan penularan virus corona penyebab Covid-19 kepada masyarakat. ”Yang perlu penanganan intensif bisa dibawa ke rumah sakit yang ada dan kalau tidak perlu intensif bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri. Hal-hal teknis yang mungkin perlu juga terus disampaikan pemakaian masker, jaga jarak kepada daerah, isolasi parsial saya kira penting sekali,” paparnya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan sejalan dengan keputusan Presiden, bahwa pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi bagian tak terpisahkan dalam penangannya. Dan kondis ini tetap mengacu pada peraturan Menteri Kesehatan, bukan aturan menteri lainnya.
Presiden Akhirnya Tetapkan Corona sebagai Bencana Nasional

