Selanjutnya di Jambi tujuh kasus, Jawa Barat 570 kasus, Jawa Tengah 300 kasus, Jawa Timur 514 kasus, Kalbar 21 kasus, Kalimantan Timur 44 kasus, Kalimantan Tengah 34 kasus, Kalimantan Selatan 59 kasus, dan Kalimantan Utara 28 kasus. Lalu di Kepulauan Riau 38 kasus, NTB 45 kasus, Sumatera Selatan 37 kasus, Sumatera Barat 55 kasus, Sulawesi Utara 18 kasus, Sumatera Utara 79 kasus, dan Sulawesi Tenggara 26 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 271 kasus, Sulawesi Tengah 22 kasus, Lampung dan Riau 25 kasus, Maluku Utara seanyak empat kasus, Maluku ada 14 kasus, Papua Barat lima kasus, Papua 80 kasus, Sulawesi Barat tujuh kasus, Nusa Tenggara Timur satu kasus, dan Gorontalo empat kasus.
Dalam kesempatan itu, Yuri juga meminta masyarakat tidak mempercayai hoaks terkait dengan Covid-19, di mana sejauh ini pemerintah sudah mendeteksi 1.125 kabar bohong yang beredar tersebut. “Tantangan risiko kesehatan dan kehidupan ekonomi sudah berat. Mari kita pastikan, tidak perlu kita tambah lagi dengan beban psikologis dari berita-berita atau informasi yang tidak benar,” terangnya.
Mempercayai berita hoaks atau tidak benar terkait dengan Covid-19 dan isu yang menyertainya akan menambah beban psikologis dan membuat semakin susah masyarakat yang harus berdiam di rumah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sampai saat ini sudah mendeteksi lebih dari 1.125 hoaks terkait dengan Covid-19 di berbagai media yang ada di internet. “Semua ini akan ditangani secara tegas oleh aparat kepolisian. Oleh karena itu, tetap akses dan ikuti informasi yang benar dan resmi dari pemerintah,” kata Yuri.
PREDIKSI PUNCAK PANDEMI
Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangannya memprediksi puncak kasus positif Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada awal Mei 2020 hingga awal Juni 2020. Estimasi pasien terpapar mencapai 95 ribu kasus.
“Kami telah kaji dan kombinasikan semua prediksi dan kami percaya puncak dari pandemi di Indonesia ini akan mulai terjadi di antara awal Mei 2020 hingga sekitar awal Juni 2020. Kasus selama masa puncak ini kumulatif 95 ribu kasus,” katanya.
Dijelaskannya, prediksi tersebut diperoleh dari berbagai kajian para ahli dan lembaga ilmiah. Setelah masa puncak di awal Juni, kenaikan jumlah kasus positif akan mulai melandai. “Periode Juni hingga Juli 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia diperkirakan mencapai 106 ribu kasus,” katanya.
Puncak Pandemi Diprediksi Mei-Awal Juni 2020 dengan 95 Ribu Orang Pasien Terpapar

