KUNINGAN–Pemkab Kuningan kembali mengampanyekan gerakan Pengantin Peduli Lingkungan (Pepeling). Pepeling ini sebetulnya program yang sudah lama digaungkan sejak kepemimpinan Bupati Kuningan periode terdahulu, H Aang Hamid Suganda. Termasuk pula program Aparatur Peduli Lingkungan (Apel) hingga Siswa Baru Peduli Lingkungan (Seruling), menjadi program andalan pemerintah daerah guna mewujudkan kabupaten konervasi. Kini, program yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran para pasangan pengantin tentang konservasi kembali digeliatkan.
Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi menekankan, peran aktif masyarakat Kuningan dalam upaya menjaga dan memelihara lingkungan, merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan Kuningan sebagai kabupaten konservasi. Kepedulian masyarakat dalam mengelola dan memelihara lingkungan dapat dilakukan melalui kegiatan penghijauan, salah satunya dengan Program Pepeling.
“Kerusakan lingkungan di Kabupaten Kuningan telah menimbulkan bertambahnya lahan-lahan kritis yang kurang atau tidak produktif, sebagai akibat dari pengelolaan lahan yang belum memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air. Sehingga perlu dilakukan pemulihan lahan secara baik,” ujar Wabup Edo.
Menurut wabup, salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan secara konseptual dalam memulihkan lingkungan, adalah dengan dilaksanakan program penghijauan. Melalui program Pepeling ini, diharapkan akan muncul suatu kesadaran kolektif dari masyarakat sekaligus tindakan kolektif dalam membenahi dan mempertahankan kualitas lingkungan agar terjaga dengan baik.
“Saya mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menggelorakan kegiatan penanaman dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada 28 November 2020,” ajaknya.
Dalam kesempatan itu, Wabup Edo meminta kerja sama seluruh pihak khususnya dengan pihak Kementerian Agama, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VIII, camat, kepala KUA dan para penyuluh lapangan agar program Pepeling bisa digelorakan kembali di setiap kecamatan dan desa.
“Alam merupakan salah satu sumber yang dapat memberikan kehidupan kepada manusia terutama airnya. Misalnya saja Gunung Ciremai yang sebagian besar berada di wilayah Kuningan, merupakan anugerah Allah SWT yang harus terus kita jaga,” tandasnya.
Tak hanya itu, jika Kuningan menjadi kabupaten penyangga lingkungan bagi kabupaten/kota di sekitarnya. Bahkan manfaat yang diperoleh wilayah tetangga, yakni melalui pemanfaatan sumber air dari Kabupaten Kuningan. “Gerakan menanam pohon harus terus dilakukan demi menjaga kelestarian alam. Mari kita jaga alam, maka alam akan menjaga keberlangsungan hidup manusia di masa mendatang,” pungkasnya. (ags)