Tim pengabdi, memberikan informasi kepada peternak tentang kandungan biogas dan proses pemurnian biogas dengan menggunakan media zeolite, charcoal aktif, dan serbuk besi sebagai penyaring bahan-bahan yang tidak diperlukan dalam proses pembentukan gas metan.
“Informasi tentang 1 tangki reaktor fermentasi bahan biogas berkapasitas 1.000 liter, dibutuhkan volume penampungan biogas sebesar 1 M3. Pengisian bahan biogas 40 karung/tangka biogas,” tutur Mumu, seraya menyebut serah terima mesin disaksikan oleh Neng Teti sebagai penanggung jawab kerja sama kemitraan peternak rakyat Sadamantra dengan PT Berkah Global Business.
Mumu berharap, tim pengabdi dengan dibuatnya alat penghangat kandang berbasis biogas ini, dapat bermanfaat bagi kenaikan produktivitas ayam pedaging Desa Sadamantra, terutama saat musim penghujan tiba.
“Semoga kegiatan PKM UPI ini dapat memicu masyarakat, khususnya peternak Desa Sadamantra untuk berkreasi dan berinovasi, dalam mengolah limbah ternak menjadi biogas dengan memanfaatkan iptek yang dimiliki semua elemen masyarakat,” harapnya.
Di tempat yang sama, salah seorang peternak M Azid Amrullah, sangat mendukung terlaksananya program pengabdian UPI di desanya. Ia meminta bimbingan kepada tim pengabdi untuk memberikan ilmu serta pengalaman yang dimiliki tim pengabdi, dalam lingkup biogas sebagai energi yang dapat menjadi solusi permasalahan peternak.
“Terima kasih atas bimbingan yang diberikan oleh tim PKM UPI kepada para peternak ayam di sini (Sadamantra, red). Kami sangat mendukungnya, karena banyak ilmu dan pengalaman yang telah kami terima,” ujarnya.
Sebagai catatan, tim pengabdi dari PKM UPI ini berjumlah sebanyak 15 orang peserta. Mereka memilih Desa Sadamantra, karena di desa ini merupakan pemasok ayam pedaging terbesar yang ada di wilayah Jalaksana. (muh)