KUNINGAN–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan menargetkan sebanyak 4.000 orang untuk mengikuti tes Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal ini diungkapkan langsung Bupati H Acep Purnama SH MH saat membuka peringatan Hari Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) Sedunia di Balai Desa Jalaksana Kuningan, Selasa (1/12).
Dalam peringatan ini, dilakukan pula pelaksanaan tes HIV pada ibu hamil secara serentak di Jabar melalui zoom meeting. Adapun di Kabupaten Kuningan diawali dengan sebanyak 50 orang ibu hamil untuk menjalani Tes HIV.
“Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tes HIV kepada semua ibu hamil di Kuningan. Rencananya sasaran kita kurang lebih ada 4.000 orang,” kata Bupati Acep.
Dijelaskan, epidemi HIV/AIDS di Kuningan menunjukkan bahwa infeksi tertinggi saat ini masih ada pada populasi kunci. Rentang usia muda menjadi salah satu determinan dan faktor risiko utama terinfeksi HIV di Kuningan. “Kemudian faktor risiko berikutnya adalah transmisi HIV dari ibu ke anak. Ini menjadi perhatian serius pemerintah, karena transmisi dari ibu ke anak berarti potensi HIV kepada masyarakat umum semakin terbuka lebar jadi perlu dicegah sejak dini,” tandasnya.
Menurutnya, pemeriksaan ibu hamil oleh Dinas Kesehatan Kuningan dilaksanakan dengan harapan calon generasi penerus bangsa terbebas dari semua hal yang tidak baik. Dengan dilakukan pemeriksaan ibu hamil, maka dapat mendeteksi dan mengantisipasi lebih awal.
“Ikhtiar harus dilakukan seperti halnya kegiatan hari ini meski di tengah pandemi Covid-19 tetap harus menjaga jarak, mencuci tangan, memakan makanan bergizi dan meminum minuman yang baik. Semoga ke depan generasi penerus dapat menjadi keturunan yang unggul serta saleh dan salehah,” ungkapnya.
Dia beranggapan, jika penularan AIDS sangat mudah salah satunya melalui suami-istri yang berhubungan badan. Sampai saat ini HIV/AIDS belum ada obatnya, namun yang ada hanyalah pencegahan. “Peringatan Hari AIDS ini bertujuan salah satunya untuk mencegah terjadinya AIDS. Dengan adanya pemeriksaan kepada ibu-ibu hamil, dapat dipahami bahwa siapa saja harus berhati-hati dan tetap menjaga batasan kepada lawan jenis,” imbuhnya.