Pemkab Kuningan Targetkan 4.000 Orang Dites HIV

bupati-hari-aids
PERINGATI AIDS. Bupati H Acep Purnama SH MH membuka peringatan Hari Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) Sedunia di Balai Desa Jalaksana, Selasa (1/12).
0 Komentar

Pihaknya berkomitmen, ke depan pemerintah daerah akan memfasilitasi penanganan AIDS agar menjadi lebih baik dari penanganan sebelumnya. Meski AIDS belum terdapat obatnya, semua unsur yang ada dalam masyarakat harus bekerja sama dalam mencegah penularan.
“Mari kita cegah penggunaan obat-obatan dan pergaulan bebas yang dapat menyebabkan ketidaksadaran pikiran, sehingga melakukan perilaku yang aneh. Tetap kuatkan iman dan ketakwaan kita untuk memohon perlindungan Allah SWT dari segala macam bahaya,” ajaknya.
Dia mengaku, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari edukasi kepada masyarakat, penyuluhan dan bimbingan teknis kepada tenaga medis, penyadaran anti stigma serta penyediaan berbagai fasilitas layanan kesehatan bagi orang dengan HIV positif. Seluruh puskesmas di Kuningan telah menyediakan tes HIV/AIDS dan ARV secara gratis.
“Namun bagaimana pun tetap kembali kepada kesadaran warga itu sendiri untuk mau dan berani datang melakukan tes. Saya tahu bahwa untuk melakukan berbagai upaya itu masih memiliki banyak kendala terutama dana dan sumber daya manusia, tapi itu tidak menjadi halangan bagi kami dalam melaksanakan komitmen memberantas HIV/AIDS,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr Susi Lusiyanti mengtakan, pada peringatan Hari AIDS Sedunia yang mengangkat tema “Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas, 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030” difokuskan pada kegiatan pemeriksaan HIV untuk para ibu hamil. Dikatakan, pemeriksaan tes VCT tersebut dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas di Kabupaten Kuningan dengan target seluruh ibu hamil tanpa kecuali.
“Contohnya di Desa Jalaksana ini saja, kami menargetkan 180 ibu hamil bisa menjalani tes HIV. Alhamdulillah, pada hari pertama ini tercatat sudah hampir 100 ibu hamil, kemudian untuk sisanya akan dilakukan bertahap hingga tanggal 15 Desember,” ungkap Susi didampingi Kasi P2PM Iud Sudarman.
Susi menjelaskan, alasan ibu hamil harus menjalani tes VCT karena keberadaan mereka sangat penting akan melahirkan generasi penerus. Oleh karena itu, sejak dalam kandungan janin diperiksa baik HIV maupun hepatitisnya sehingga bisa lahir dalam kondisi sehat.
“Walaupun penularan HIV terhadap janin terbilang rendah yaitu kurang dari 2 persen, namun hal akan sangat baik apabila dilakukan pecegahan sejak dini agar jangan sampai tertular. Oleh karena itu, dengan kegiatan tes VCT serentak ini kita bisa mendeteksi sejak awal ibu hamil yang papar untuk kemudian dilakukan pengobatan sehingga tidak sampai menularkan kepada janin yang dikandung,” ujar Susi. (ags/fik)

Laman:

1 2
0 Komentar