KUNINGAN– Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Persahabatan Jakarta memberikan pendampingan khusus bagi RSUD Linggajati Kuningan. Pendampingan ini dilakukan langsung Direktur Pelayanan Medik, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dokter Spesialis Anak, Perawat Perinatalogi dan Tenaga Medis Elektromedis beserta perwakilan Direktorat Kesehatan Keluarga dari Jakarta.
“Alhamdulillah pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (Ponek) di RSUD Linggajati ini, telah mendapatkan pendampingan khusus oleh tim penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) dari RSUP Persahabatan Jakarta. Pendampingan ini dihadiri pula perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan,” kata Direktur RSUD Linggajati dr H Edi Martono MARS saat memberikan keterangan persnya, Rabu (9/12).
Edi menjelaskan, tim RSUP Persahabatan itu beranggotakan enam orang. Masing-masing yaitu Kepala Bidang Pelayanan Medik dr Vonny Yahya, dr Agnes Yunie Permatasari SpA (K) selaku mentor Perina, Lailatun Nisfiah AMK selaku mentor perawat Perina, DR dr Yuyun Lisnawati SpOG (K) dan dr Reza SpOG selaku mentor Kebidanan, serta Mohammad Abdul Ridwan ST selaku mentor elektro medic.
Sementara Kabid Pelayanan Medis pada RSUD Linggajati Dr drg Rossi Suparman MKes MH menambahkan, bahwa tim penanganan Ponek RSUD Linggajati yang diketuai dr Yadi Hikmat SpOG, dalam melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal memiliki visi dan misi untuk menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Kuningan. Khususnya penanganan Ponek di RSUD Lingajati yang selaras dengan tujuan pendampingan tersebut.
“Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan pada 13 RS vertical dan 3 RSUD terpilih kepada 120 kabupaten/kota lokus percepatan penurunan AKI dan AKB tahun 2020. Alhamdulillah RSUD Linggajati Kuningan menjadi salah satu RSUD terpilih, dari 120 rumah sakit kabupaten/kota di Indonesia oleh kementerian kesehatan,” papar Dr Rossi.
Menurutnya, hal itu menjadi motivasi tersendiri bahwa RSUD Linggajati menjadi rumah sakit yang diperhitungkan. Semoga ke depan, RSUD Linggajati bisa menjadi rumah sakit rujukan dalam pelatihan atau pendampingan rumah sakit lain. “Proses ini menjadi puncak acara dari segala kegiatan yang telah terlewati, baik itu zoom meeting maupun pengiriman data kelengkapan Ponek di RSUD Linggajati sebagai persyaratan menjadi rumah sakit yang didampingi oleh rumah sakit pengampu sebagai pendamping,” bebernya.