KUNINGAN–Pemerintah Kabupaten Kuningan mendirikan posko siaga bencana di desa-desa yang rawan terjadi kebencanaan. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran (SE) Bupati Kuningan N360/2953/BPBD, tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi tanah longsor, pergerakan tanah dan banjir. Adapun beberapa poin dalam SE Bupati Kuningan itu di antaranya mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan (La Nina), dengan melakukan identifikasi dan kajian lapangan terhadap daerah-daerah yang mengalami kerentanan tinggi bencana dengan melakukan upaya pencegahan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana SSTP mengatakan, pihaknya akan melakukan kegiatan pembersihan lingkungan baik saluran drainase pemukiman, aliran sungai seperti bersih-bersih sungai dari sampah yang menghalangi gerak air dari hulu ke hilir, serta memangkas cabang dahan atau pohon yang rawan tumbang. Apabila ada retakan tanah, agar segera melakukan upaya penutupan sebelum berisiko terjadi tanah longsor.
Berikutnya yakni membentuk posko kesiapsiagaan di desa rawan bencana dan melakukan pemantuan secara cermat serta berkelanjutan, untuk mengetahui situasi terkini terhadap perkembangan informasi peringatan dini cuaca La Nina di musim penghujan.
“Posko ini didirikan di lokasi rawan bencana alam. Kami akan menempatkan petugas di setiap posko kesiapsiagaan. Jika terlihat tanda-tanda terjadi bencana, petugas akan melakukan langkah-langkah antisipasinya,” jelas pria yang akrab dipanggil Ibe tersebut.
Berdasarkan data yang ada, terdapat 15 kecamatan di Kabupaten Kuningan yang masuk dalam zona rawan bencana longsor. Di antaranya yaitu Kecamatan Kadugede, Nusaherang, Darma, Selajambe, Subang, Cilebak, Ciwaru, Garawangi, Ciniru, Hantara, Maleber, Karangkancana, Cibeureum, Cibingbin dan Cimahi.
Selain itu, terdapat empat kecamatan yang masuk dalam zona rawan banjir. Beberapa kecamatan itu yakni Cibingbin, Cibeureum, Cidahu dan Kecamatan Luragung.
Indra menambahkan, sesuai dengan prediksi dan prakiraan cuaca dari BMKG bahwa curah hujan di bulan Desember akan ada peningkatan. Bahkan saat ini dapat dirasakan, hampir setiap hari hujan merata terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan. “Ini adalah fase awal peningkatan curah hujan. Kalau menurut prakiraan cuaca BMKG, maka di bulan Januari sampai April curah hujan akan terus meningkat,” terangnya.