“Kans menang besar bagi Anies juga partai-partai pengusungnya. Hanya saha, jika dicermati pemimpin muda seperti PM Inggris Rishi Sunak dengan usia 42 tahun jadi Perdana Menteri, rasanya tidak sulit bagi Anies untuk gandeng AHY,” tandas Muslim.
ANIES HADIR DI PKS
Anies Baswedan menyambangi kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (30/10). Dalam kesemapatan itu, Anies yang menjadi narasumber dalam acara pelatihan relawan advokasi PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) sempat melakukan perbincangan dengan Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu dan Wakil Ketua Majelis Syura DPP PKS Ahmad Heryawan (Aher).
“Kita ngobrol, sebelum acara mulai mengobrol diskusi dengan Pak Presiden PKS dan Pak Wakil Ketua Majelis Syuro, kita mendiskusikan banyak hal,” kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan tak memungkiri, dirinya membicarakan agenda Pemilu 2024 dengan Syaikhu dan Aher. Pembicaraan itu berlangsung santai dan belum ada kesepakatan.
“Seperti kita tahu masa-masa ini masa membicarakan terkait dengan rencana 2 tahun yang akan datang Pemilu dan Pilpres. Walaupun yang dibicarakan santai, tidak ada sesuatu yang khusus. Tidak ada kesepakatan dan lain-lain,” ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengutarakan, perbincangan itu berlangsung dengan suasana kebersamaan. Terlebih, PKS sudah mendukung Anies sejak di DKI Jakarta.
“Prosesnya mudah-mudahan ini menjadi bagian dari kebersamaan kita, sudah ada selama ini kita teruskan ke depan,” ujar Anies.
Sementara itu, Aher mengakui sempat melalukan perbincangan dengan Anies. Perbincangan itu berlangsung hangat dan santai. “Alhamdulillah tadi saya sudah menyambut Pak Anies di ruangan khusus, presiden juga (Ahmad Syaikhu, red) sudah ngobrol-ngobrol santai, karena obrolan memang harus santai. Sesuatu yang serius ternyata harus diselesaikan secara santai, termasuk urusan-urusan masa depan juga santai,” ungkap Aher.
Sementara Juru Bicara PKS, M. Kholid menuturkan bahwa partainya telah mantap mengusulkan nama Aher sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
Usulan itu merupakan hasil keputusan musyawarah Majelis Syura VII PKS yang melahirkan lima nama. Yakni Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Irwan Prayitno, Ahmad Syaikhu, dan M. Sohibul Iman.