Ada kemungkinan sang anak mengalami kelainan genetik atau faktor internal yang tidak normal, bukan semata faktor makanan, seperti susu kental manis. Tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas, termasuk satu jenis makanan yang menyebabkan obesitas. Prinsipnya, makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan.
Sebenarnya, kelainan genetik dan faktor gangguan hormonal yang termasuk faktor internal penyebab obesitas kasusnya relatif kecil dibandingkan dengan obesitas yang disebabkan gaya hidup tidak sehat.
Kasus obesitas yang disebabkan kelainan genetik atau gangguan hormonal, biasanya disertai gejala lain yang tidak normal. Contohnya, kelainan genetik Prader Willi Syndrome yang ditandai nafsu makan yang sangat besar, kelebihan hormon kortisol atau kekurangan hormon tiroid yang juga bisa menyebabkan obesitas. Syndrome karena kelainan genetik biasanya disertai dengan gejala lain, misalnya kelainan mata atau jantung.
Baca Juga:Hati-hati, Demam Biasa Gejala Anak Kena DisentriPuncak Pemulihan Ekonomi Diprediksi Libur Lebaran Tahun 2023
Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal kalau kita tahu konsekuensinya, anak obesitas itu justru tidak ada lucunya.
Konsekuensi jangka panjang dari obesitas adalah munculnya komplikasi serius, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati yang datang lebih dini. Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis.
Oleh karena itu, demi mencegah anak terkena obesitas yang dapat berujung mengalami komplikasi serius, pencegahan sejak dini, mulai dari edukasi gizi pada calon orang tua hingga para orang tua cermat membaca label komposisi gizi pada makanan kemasan perlu dilakukan.(*).