MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Pemerhati Anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa dengan Kak Seto, Rabu (8/3) kemarin, berkunjung ke Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
Kehadiran sosok pria yang paling getol dalam memperjuangkan dan memperhatikan hak anak untuk berdiskusi mengenai konsep kawasan wisata ramah anak.
Seperti diketahui kata Kak Seto, Kecamatan Sindangwangi merupakan salah satu kawasan wisata terpadu, yang memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan wisata moderen.
Baca Juga:Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum Tinjau Jalan Rusak di Majalengka3 Kecamatan di Majalengka Tidak Dapat Pasokan Air, 9.000 Sambungan Air PDAM Terputus Akibat Tebing Longsor
Namun yang perlu diperhatikan kata dia pihak pengelola harus menyiapkan pula kawasan wisata bernuansa edukasi dan ramah anak, sehingga hak hak anak dan keamanan serta kenyamanan anak terjamin.
Hal itu perlu dipersiapkan dan dilakukan mengingat kunjungan wisatawan tidak hanya kalangan dewasa saja, namun juga banyak yang membawa anak anak.
“Sehingga ada baiknya pihak pengelola menyiapkan area khusus atau tempat tempat yang ramah bagi anak, artinya bisa memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi anak,” kata Kak Seto dalam diskusi yang dihadiri seluruh Ibu Ibu PKK dan pengelola wisata di Kecamatan Sindangwangi tersebut.
Camat Sindangwangi Bani Fadilah Ranandar mengapresiasi kedatangan Kak Seto ke wilayahnya dalam rangka memberikan support agar di setiap lokasi wisata bisa diciptakan kawasan wisata yang ramah anak.
“Pemerintah Kecamatan Sindangwangi tentunya sangat mendorong seluruh kawasan wisata yang ada di Sindangwangi menjadi kawasan wisata yang ramah anak. Termasuk pemerintah desa dan pengelola juga ikut mensuport, dengan menyediakan fasilitas yang bisa mendukung untuk anak anak bermain yang aman dan nyaman,” jelasnya.
Selain itu tambah dia, pihaknya juga terus mengingatkan agar di wilayah Kecamatan Sindangwangi tidak terjadi kasus eksploitasi maupun kekerasan kepada anak. Karena akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologis maupun mental anak, serta akan bertabrakan dengan hukum.
“Alhamdulilah di kecamatan kami, tidak ada satupun kasus kekerasan maupun eksploitasi terhadap anak, namun demikian kami bersama pemerintah desa melalui penggerak PKK dan organisasi masyarakat lainya termasuk majelis taklim selalu memberikan sosialisasi tentang hal itu,” terangnya. (pai)