BANDUNG, RADARCIREBON.ID- Sunjaya jadi Bupati Cirebon dengan biaya yang sangat mahal. Uang puluhan miliar ia keluarkan. Sampai-sampai harus jual tanah.
Cerita Sunjaya jadi Bupati Cirebon dengan biaya yang sangat mahal itu disampaikan saat kembali menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Bandung, Jumat, 7 Juli 2023.
Ya, pria dengan nama lengkap Sunjaya Purwadisastra itu mengaku menjadi bupati itu tidak murah.
Baca Juga:UBAN HILANG DENGAN MINYAK ZAITUN, Berikut 3 Cara dan Tips Turun Temurun yang Sudah Teruji, Rambut pun Kembali Kilau AlamiSEMUA MAKNYUUUS! Ini 6 Rekomendasi Puding Instan yang Enak, Lengkap dengan Harganya, Silakan Cek Di Sini
Mulai dari biaya pencalonan hingga biaya pengamanan LSM saat menjabat bupati, butuh biaya yang sangat besar. Belum biaya pengamanan saat ada kunjungan Presiden ke Kabupaten Cirebon.
Hal itu diungkapkan secara blak-blakan oleh Sunjaya saat menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa di PN Tipikor Bandung.
Sidang pemeriksaan terdakwa sendiri dibagi dua sesi. Jumat kemarin Sunjaya dicecar seputar gratifikasi, sementara untuk Senin (10/7/2023) akan dicecar seputar TPPU atau tindak pidana pencucian uang.
Dalam sidang itu, jaksa sempat mengajukan pertanyaan seputar pencalonan menjadi bupati yang memang butuh biaya besar.
Sunjaya lalu mengaku saat maju Pilkada 2013 lalu, ia merogoh kocek sampai Rp20 miliar. “Untuk yang 2013 itu saya sampai harus jual tanah dan dibantu keluarga untuk biaya pilkada,” katanya.
Jaksa lantas menanyakan kepada Sunjaya motif dan niatan mencalonkan diri menjadi bupati. “Saudara kan tahu kalau jadi bupati itu modalnya besar dan tidak murah. Yang jadi pertanyaan kok Anda mau mencalonkan lagi,” tanya Jaksa KPK.
Sunjaya pun menyebut ada beberapa alasan kenapa ia mau mencalonkan diri kembali meski tahu risikonya harus keluar uang yang sangat besar.
Baca Juga:SEGAR, LUMER DI MULUT, Simak Resep Puding Susu yang Simpel, Bahannya Mudah Didapatkan, Cara Bikinnya Ada Di SiniDugaan Al Zaytun dan NII, Ini Langkah Penyidik Bareskrim Polri
“Yang pertama saya ingin membangun daerah. Selain itu, jadi bupati ada prestis, kebanggaan dan harga diri. Makanya saya mau maju lagi,” imbuh Sunjaya.
Sunjaya pun mengakui menjaga kondusivitas daerah butuh biaya yang tidak sedikit. Ia mencontohkan, untuk pengamanan aksi demonstrasi yang terjadi di proyek pembangkit listrik Cirebon saja butuh uang yang cukup banyak.