”Kemarin bersama Menkeu Bu Sri Mulyani dan Mendagri Pak Tito Karnavian juga kita dorong bersama-sama para Pj Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengoptimalkan APBD. Karena pangan ini kan salah satu komponen yang berpengaruh signifikan terhadap stabilitas inflasi,” ujar dia.
Melalui dana dekonsentrasi yang dialokasikan di Badan Pangan Nasional, kata dia, pemda provinsi dan kabupaten kota terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah.
Hingga saat ini total kegiatan GPM sudah menyasar hingga 1.133 lokasi dengan rincian 257 lokasi di 35 provinsi dan 876 lokasi di 332 kabupaten kota.
Baca Juga:WAKTU TERBATAS! KPU Jabar Buka Rekrutmen 136 Tenaga PPK dan Pengamanan Logistik Pemilu 2024, Berikut Syarat, Cara Daftar dan Jadwal SeleksinyaPerkiraan Cuaca Jumat 3 November 2023, Wilayah Cirebon Masih Berawan, Sebagian Besar Wilayah Jawa Barat Hujan
GPM serentak nasional menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi dari National Food Agency yang diperuntukkan ke seluruh daerah.
Dia mengharapkan semua Kepala dinas yang menangani urusan pangan dapat mengoptimalkan pemanfaatan anggaran dekonsentrasi tersebut untuk mendukung kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di wilayahnya mengingat saat ini sudah mulai memasuki akhir tahun.
Pasokan Cabai Rawit Merah ke Jakarta
Saat ini pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, mengalami penurunan sekitar 6% karena sumber panen di daerah sentra produksi mengalami penurunan.
Namun, pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati masih relatif normal di kisaran 30 ton per hari.
Untuk menopang stabilitas pasokan dan harga cabai rawit merah di pasar induk, Badan Pangan Nasional juga melakukan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit.
Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa menyatakan akan segera menambah pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, melalui skema FDP dengan bersinergi bersama Kementerian Pertanian dan gapoktan cabai di wilayah Jabar, Jateng dan NTB.
”Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementan dan para gapoktan champion cabai untuk terus memasok ke pasar, hari ini akan segera dipasok 3 hingga 5,5 ton,” kata dia.
Baca Juga:Semangka Palestina Kembali Berkibar, Apa Sih Sebenarnya yang Terjadi? Selengkapnya Simak DisiniUU 20 Tahun 2023 Disahkan, Atur Mekanisme Pengangkatan Honorer, Ada Sanksi bagi PPK yang Melanggar
Demikian informasi terbaru terkait melambungnya harga cabai rawit merah atau CRM di beberapa daerah di Indonesia. (*)