Enam Desa di Kuningan Dilanda Tanah Longsor, BPBD Lakukan Penanganan Darurat

ist
Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kuningan dalam beberapa hari terakhir, memicu serangkaian bencana tanah longsor di enam desa yang tersebar di enam kecamatan. 
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kuningan dalam beberapa hari terakhir, memicu serangkaian bencana tanah longsor. Setidaknya enam desa di Kuningan dilanda tanah longsor. Keenam enam desa tersebut yang tersebar di enam kecamatan.

Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menimbulkan kerusakan cukup serius pada infrastruktur, rumah warga, dan akses distribusi air bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, mengungkapkan bahwa bencana tanah longsor ini merupakan dampak dari hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang melanda di hampir semua wilayah.

Baca Juga:Miris, Gaji Guru di Cirebon Rp300 Ribu Per BulanSrikandi PLN UPT Cirebon Sulut Semangat Kartini

“BPBD telah menerima laporan kejadian longsor dari enam lokasi berbeda yakni Desa Margabakti, Desa Cimenga, Desa Pakapasan Girang, Desa Rambatan, Desa Cikadu, serta Desa Cisukadana,” terang Indra Bayu, Sabtu (3/5).

Dijelaskan Indra, masing-masing lokasi mengalami dampak yang berbeda. Di Desa Margabakti, longsoran merusak tembok penahan tebing (TPT) pekarangan rumah milik warga, bahkan nyaris menimpa rumah lainnya. Sementara di Desa Cimenga, tebing sungai yang longsor menyebabkan tertutupnya sebagian aliran Sungai Cimenga dan memutus saluran distribusi air bersih ke Dusun Satu.

“Di Desa Cikadu, longsoran cukup besar menyebabkan kerusakan pada rumah warga hingga menimbulkan kerugian berupa rusaknya dapur rumah dan sebuah sepeda motor tertimbun material longsoran,” ujarnya.

Upaya penanganan darurat langsung dilakukan dengan melibatkan BPBD, aparat desa, TNI, Polri, hingga masyarakat setempat. Tim assessment dari BPBD Kuningan telah diterjunkan ke seluruh lokasi terdampak untuk memverifikasi kerusakan dan mendistribusikan bantuan darurat seperti terpal, karung, serta berkoordinasi untuk kebutuhan bahan bangunan dan bronjong.

“Gotong royong warga sangat membantu dalam proses pembersihan material longsoran dan pemasangan tanggul darurat. Namun untuk beberapa lokasi dengan tingkat kerusakan tinggi, dibutuhkan penanganan lanjutan secara teknis dan terencana,” katanya.

Hingga saat ini, BPBD Kuningan masih melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta dinas teknis lainnya untuk penanganan jangka panjang. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada selama musim penghujan ini.

“Kami mengingatkan warga, khususnya yang tinggal di daerah lereng dan dekat aliran sungai, untuk lebih waspada dan segera melapor bila ada tanda-tanda longsor. Jika perlu, mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman,” tandasnya.

0 Komentar