Talitian, Cara Jitu Atasi Kemiskinan di Sukasari Kidul Majalengka

tradisi talitian sukasari majalengka
Dokumentasi kegiatan Tradisi Talitian di Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Foto: Dok - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Ada tradisi menarik masyarakat Desa Sukasari Kidul, Kabupaten Majalengka. Tradisi ini ternyata bisa efektif untuk turut mengatasi kemiskinan di desa tersebut.

Tradisi yang sudah berlangsung turun temurun di desa yang masuk wilayah Kecamatan Argapura ini, disebut dengan istilah Talitian.

Karena sangat penting dan menarik, ada mahaiswa yang tergerak untuk meneliti tradisi tersebut. Mahasiswa itu bernama Ika Cartika.

Baca Juga:Hajat Tutulak, Tradisi Tolak Balak Mayarakat Kuningan, Dipicu Kekejaman DI/TIIKaliaren, Desa Terindah di Kabupeten Kuningan, Letaknya Persis di Kaki Gunung Ciremai

Mahasiswa yang sedang menempuh program S2 di Universitas Pendidikan Indonesia itu, melakukan penelitian dengan judul “Tatalian sebagai Bentuk Modal Sosial pada Keluarga”.

Penelitian untuk laporan tesis tersebut merupakan studi deskriptif di Desa Sukasari-Kidul Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.

Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya keluarga miskin yang tinggal di pedesaan pada umumnya.

Namun kondisi tersebut tidak terjadi di Desa Sukasari Kidul. Walaupun pendapatan warga desa pada umumnya tidak begitu besar, namun mereka nyaris tidak ada yang hidup miskin.

Kebutuhan hidup setiap keluarga di desa tersebut dapat terpenuhi dengan baik. Kondisi ini setidaknya terlihat dari bangunan rumah tinggal masyarakatnya yang rata-rata baik dan sangat layak.

Kondisi inilah yang mendorong peneliti tertarik mengetahui lebih dalam apa yang membuat mereka hidup sejahtera seperti itu. Padahal pendapatan kekuarga pada umumnya tidak begitu besar.

Ternyata ada Tatilian yang menjadi tradisi masyakat desa ini. Karena itu, penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai tradisi tersebut sebagai bentuk modal sosial pada keluarga.

Baca Juga:Stadion Bima, Pusat Olahraga MalamIdentik dengan Jawa, di Suriname Juga Ada Warga Kuningan yang Tak Kembali dari Perantauan

Bukan itu saja, penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi yang mengiringi tradisi itu. Juga untuk mengetahui hambatan dan upaya penyelesaiannya, sehingga sistem ini tetap bertahan sampai sekarang.

Agar akurat, peneliti menggunakan metode yang berpendekatan pada kualitatif. Sementara teknik pengumpulan data dengan observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.

Ada 3 hal yang dihasilkan dalam pemelitian tersebut. Ke-3 hal tersebut adalah sebagai berikut:

1/ Talitian terbentuk dan ditransmisikan melalui mekanisme tradisi dan religi. Gambaran umum Talitian sebagai suatu pola gotong royong yang terorganisir dengan baik.

Di dalamnya terdapat unsur-unsur modal sosial atau organisasi informal berupa kepercayaan, norma (berlaku norma informal dan sanksi sosial), dan jaringan sosial kerjasama (jaringan timbal balik dan pertukaran infromasi.

0 Komentar