RADARCIREBON.ID – Mall UKM yang berlokasi di Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, bukan sekadar tempat untuk memamerkan produk.
Lebih dari itu, Mall UKM kini berfungsi sebagai sarana promosi potensi daerah.
Mall UKM telah ditetapkan sebagai pusat penerimaan tamu kedinasan. Kebijakan ini mengacu pada Surat Edaran (SE) Wali Kota Cirebon Nomor 441/DKUKMPP/2025 tentang Tata Cara Penerimaan Tamu/Kunjungan Dinas yang diterbitkan pada 17 April 2025.
Baca Juga:Tren PAD Sektor Pajak Hotel dan Restoran Kabupaten Cirebon Relatif Stabil Kemenaker Siapkan Surat Edaran Sanksi Tegas untuk Perusahaan Penahan Ijazah Pekerja
Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman, mengungkapkan bahwa sejak penerapan SE tersebut, jumlah kunjungan ke Mall UKM meningkat secara signifikan.
“Alhamdulillah, sejak SE Wali Kota diberlakukan, tren kunjungan sangat positif. Dalam satu hari, kami bisa menerima tamu dari hingga tujuh kabupaten/kota di Jawa Timur,” ujar Iing, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya, peningkatan jumlah kunjungan tersebut berdampak langsung terhadap penjualan produk UMKM yang dipamerkan di Mall UKM.
“Kami sangat senang dan bangga karena hampir seluruh Indonesia kini mengetahui keberadaan Mall UKM di Kota Cirebon sebagai bagian dari upaya pemberdayaan UMKM,” terangnya.
Iing menambahkan, penjualan produk UMKM mengalami peningkatan sebesar 20 hingga 30 persen dibandingkan sebelum SE diterbitkan. Bahkan, dalam satu hari, transaksi penjualan bisa mencapai Rp6 juta.
“Itu angka yang cukup luar biasa dan jarang terjadi sebelumnya,” jelasnya.
Selain berdampak pada penjualan, kebijakan ini juga mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan variasi produk yang ditawarkan.
Baca Juga:Soal Isu Pergantian Jaksa Agung Burhanuddin, Begini Tanggapan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Kadini Membela SMP, Yakin Tidak Ada Pemotongan Dana PIP
Sejumlah produk baru turut dipamerkan, seperti kopi, kerajinan tangan, batik, hingga kaos bernuansa Cirebon.
“Kami juga bekerja sama dengan Lapas Cirebon untuk menampilkan produk karya warga binaan, sehingga dampaknya semakin luas,” pungkasnya. (ade)