Danantara, Simbol Transformasi BUMN dan Kedaulatan Investasi Nasional

Danantara
SUNTIKAN DANA: Danantara akan segera menerima suntikan dana sebesar 10 miliar dolar AS, atau sekitar Rp162 triliun, dari sejumlah perbankan luar negeri. FOTO: ISTIMEWA/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Kehadiran Danantara menjadi simbol nyata semangat transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sekaligus pilar penting dalam memperkuat kedaulatan investasi nasional.

Di tengah dinamika global yang menuntut efisiensi, profesionalisme, dan daya saing tinggi, Danantara hadir sebagai representasi komitmen pemerintah dalam membentuk entitas investasi strategis yang mampu menjadi katalis perubahan bagi ekosistem investasi nasional yang lebih modern, transparan, dan terintegrasi.

Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Danantara akan segera menerima suntikan dana sebesar 10 miliar dolar AS, atau sekitar Rp162 triliun, dari sejumlah perbankan luar negeri.

Baca Juga:Mantan Karyawan Curi Emas Batangan Senilai Rp400 juta, Berhasil Diungkap KepolisianDidominasi di Sekolah, Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Kota Cirebon Masih Tinggi

Menurut Rosan, tingginya kepercayaan investor asing terhadap Danantara mencerminkan meningkatnya kredibilitas Indonesia dalam mengelola investasi strategis.

“Kepercayaan dari luar negeri terhadap Danantara sangat luar biasa. Kami pun masih terus menjajaki kerja sama dan sumber pendanaan lainnya,” ungkap Rosan.

Ia menegaskan bahwa kepercayaan global tersebut harus diimbangi dengan tata kelola yang profesional dan berintegritas tinggi.

“Ini adalah tanggung jawab besar yang kami emban. Kami berkomitmen penuh untuk menjaga amanah ini, sebagaimana kepercayaan Presiden dan Wakil Presiden kepada kami,” tegasnya.

Di sisi lain, pemerintah juga siap melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam sejumlah proyek energi nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa pihaknya akan memetakan proyek-proyek prioritas yang memungkinkan partisipasi Danantara.

“Arahan Presiden, Danantara juga harus ikut ambil bagian. Tinggal kita atur porsi keterlibatannya, mana saja yang masuk skala prioritas,” ujar Bahlil.

Dengan strategi investasi yang berbasis nilai jangka panjang dan berkelanjutan, Danantara diharapkan menjadi jembatan antara potensi dalam negeri dengan kebutuhan investasi global. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pusat gravitasi ekonomi yang mampu mengelola aset strategis secara mandiri dan kompetitif. (abd/adv)

0 Komentar