RADARCIREBON.ID – Muncul banyak dugaan soal macan tutul yang ngumpet beberapa hari di balai desa. Salah satunya dugaan itu datang dari Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar.
Menurut Bupati Dian, macan tutul itu masuk pemukiman dan ngumpet di balai desa karena ada persoalan dengan makanan.
Dian pun menduga, telah terputus rantai makanan macan tutul di habitat aslinya. Hal itulah yang membuat satwa terssbut masuk ke pemukiman, kemudian ngumpet di Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber.
Baca Juga:Alhamdulillah, Evakuasi Macan Tutul di Balai Desa Kutamandarakan Kuningan BerhasilKata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang Tua
Lalu di mana habitat asli macan tutul itu? Mantan Sekda Kuningan ini menyampaikan kemungkinan besar di kawasan hutan Kecamatan Hantara.
Bupati menyebut, macan tutul itu sudah berjalan sangat jauh. Sekitar 27 km dari Hantara hingga ke Desa Kutamandarakan. Sebab, antara Kecamatan Maleber dengan Hantara, jaraknya sekitar itu.
Bupati pun mengungkapkan, bisa jadi bukan hanya macan tutul berusia 3 tahun itu yang keluar dari habitat aslinya di kawasan hutan Hantara.
Informasi yang dia terima, induk dari satwa tersebut pun sering keluar hutan dan masuk ke pemukiman warga. Sebab, banyak kambing di wilayah Kecamatan Hantara yang dimangsa hewan buas tersebut.
Kabar yang dia terima, ada 80 ekor ternak kambing di Kecamatan Hantara telah dimangsa oleh macan tutul. “Ini macan tutul ini kan masuk ke Kecamatan Maleber. Ini kurang lebih 27 kilometer,” tambahnya.
Lalu bagaimana nasib macan tutul 3 tahunan yang ngumpet di balai desa? Ketika meninjau proses evakuasi macan tutul itu, dia sepakat akan dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.
“Saya sudah sepakat dengan pihak BKSDA, macan tutul ini akan dikembalikan ke Gunung Ciremai setelah diobservasi,” ujar Dian.
Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau
Namun sebelum dilepasliarkan, tandasnya, macan tutul jantan berusia sekitar tiga tahunan itu akan diobservasi selama kurang lebih satu bulan. Lokasi observasinya di lembaga konservasi mitra BKSDA di Bandung.
Seperti ramai duberitakan, macan tutul jantan terjebak di Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan. Satwa itupun sekarang sudah berhasil dievakuasi.
Kondisinya sehat, walau tampak lemas. Wajar saja, karena diperkirakan sudah dua hari terjebak di dalam sebuah ruangan balai desa yang sudah lama tak terpakai.