RADARCIREBON.ID – Sedang ramai membicarakan api terbang di langit Cirebon dan sekitarnya laga 5 Oktober 2025 malam. Apalagi kemunculan api terbang itu disertai dengan suara dentuman sangat keras.
Lalu, sebenarnya ini fenomena apa? Akun @infoastronomi secara gamblang menjelaskan persoalan yang sedang ramai tersebut. Kemunculan api terbang itu kemungkinan besar adalah fenomena meteor jatuh.
Dijelaskannya, meteor jatuh adalah fenomena yang biasa terjadi setiap malam, tapi memang tidak selalu meteor besar. Jumlah kemunculan meteor setiap malam bahkan sangat banyak.
Baca Juga:Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung, Diduga yang Kabur dari Lembang Park ZooBermula dari 2 Sosok Ini, Lahirnya Nama Indramayu
Akun itu juga menjelaskan jika kemunculan meteor dalam skala besar pun sudah terjadwal dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Hanya saja ada tata cara untuk melihatnya.
Meteor adalah fenomena biasa yang bisa muncul setiap malam. Jumlah kemunculan meteor tersebut oleh para astronom diperkirakan 50 hingga 300 ton debu kosmik masuk ke atmosfer bumi setiap harinya.
Ini berarti ada ratusan juta hingga miliaran butir kecil meteor per hari, muncul secara acak di seantero bumi.
Lalu apa hubungannya meteor jatuh dengan suara dentuman? Itu terjadi karena meteor memang bisa meledak di atmosfer. Terutama meteor besar yang sudah mencapai atmosfer rendah. Ledakan ini sebenarnya berbahaya.
Api terbang yang muncul di langit-langit Cirebon itu tampaknya meteor besar. Atau sering disebut bolide. Karena benturan besar, bolide masih bertahan dalam ukuran yang cukup besar hingga mencapai atmosfer rendah.
Akibatnya, terciptalah sebuah gelombang kejut berupa suara dentuman yang didengar warga. Meski begitu, bolide ini kemungkinan sudah habis terbakar sebelum mencium bumi.
Meteor besar atau bolide seperti yang muncul di Cirebon ini memang sangat jarang. Tapi, ada jadwal meteor bisa muncul banyak yang disebut hujan meteor, setiap tahunnya.
Baca Juga:Rumah Mewah Sulit Laku, Namanya Liquidity Trap, Ada 3 Hal yang Mempengaruhi Korsleting Listrik, Sepeda Motor Terbakar di Klangenan Cirebon
Meteor ada lebih banyak ketika puncak hujan meteor. Setiap tahun ada 10 puncak hujan meteor yang bisa diamati, yakini:
Pada 4 Januari hujan meteor Quadrantid intensitas 120 meteor per jam. Pada 21 April, hujan meteor Lyrid intensitas 20 meteor per jam. Pada 5 Mei, hujan meteor Eta Akuarid intensitas 50 meteor per jam
Sementara pada 30 Juli, hujan meteor Delta Akuarid Seleatan intensitas 25 meteor per jam. Pada 13 Agustus, hujan meteor Perseid intensitas 80 meteor per jam. Kemudian pada 21 Oktober hujan meteor Orionid intensitas 20 meteor per jam.