Pj Sekda Kuningan Tekankan Pentingnya Keamanan Pangan: “Generasi Sehat Berawal dari Dapur yang Bersih”

IST
PELATIHAN SLHS: Sejumlah tenaga pengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pelatihan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) di Gedung PGRI Ciawigebang, akhir pekan kemarin.
0 Komentar

KUNINGAN–Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Kuningan sekaligus Ketua Satgas MBG Dr Wahyu Hidayah MSi, menekankan bahwa keamanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab teknis, melainkan juga bentuk kepedulian moral terhadap masa depan anak-anak Kuningan.

“Kita tidak sekadar memasak, tetapi sedang membentuk masa depan. Setiap sendok makanan yang tersaji adalah harapan agar anak-anak Kuningan tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” ujar Wahyu saat kegiatan pelatihan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi tenaga pengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), akhir pekan kemarin.

Pelatihan ini digelar di Gedung PGRI Ciawigebang diikuti oleh 200 peserta dari batch ke-8. Mereka berasal dari berbagai yayasan penyelenggara SPPG. Di antaranya Darul Hayat Ciputat, Nurul Huda Ciputat, Linggajaya Ciwaru, Sumberjaya Ciwaru, Wanasaraya Kalimanggis, Baitul Izzah Pagundan, Atmaza, dan Pelita Jiwa Mandiri Sidaraja.

Baca Juga:SPPI Kuningan Perkuat Koordinasi dengan DPRD, Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Berjalan LancarKomisi IV DPRD Kuningan Soroti Lemahnya Pengawasan Program MBG, Desak Pembentukan Koordinator Kecamatan

Pelatihan SLHS adalah upaya Pemerintah Kabupaten Kuningan memperkuat komitmennya dalam menjamin pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar keamanan, kebersihan, dan kualitas yang optimal. Langkah ini menjadi bagian penting untuk memastikan setiap hidangan yang disajikan kepada siswa sekolah aman dan higienis.

Dengan kegiatan ini, total peserta yang telah mengikuti pelatihan di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan mencapai 756 orang — sebuah pencapaian penting dalam membangun tata kelola pangan sehat di tingkat lokal.

Program ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi bagi penyelenggara MBG di seluruh Indonesia.

Menurut Wahyu, kedisiplinan dan konsistensi dalam menjaga kebersihan dapur merupakan hal mendasar dalam menjamin kualitas gizi yang diberikan.

“Gizi yang baik berawal dari keamanan pangan. Dapur yang kotor akan menghapus manfaat gizi sebaik apa pun. Dari tangan yang bersih dan hati yang tulus, lahir makanan yang membawa keberkahan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Wahyu menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas untuk memenuhi aturan, tetapi bagian dari transformasi budaya kerja menuju standar kebersihan dan mutu yang tinggi. Ia berharap peserta menjadi pelopor perubahan di lingkungan masing-masing.

0 Komentar