KUNINGAN – Pelatihan Keamanan Pangan Olahan Siap Saji bagi Penjamah Pangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kuningan terus berlanjut.
Pelatihan ini merupakan langkah pemerintah daerah memperkuat komitmen dalam menjaga mutu dan keamanan pangan bagi anak-anak penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kegiatan yang digelar oleh Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kuningan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, kali ini diikuti 225 peserta dari 9 yayasan pengelola SPPG di Kuningan.
Baca Juga:Razia Gabungan di Lapas Kuningan: Cegah Barang Terlarang hingga NarkotikaCamat Ciwaru Borong 2 Emas Catur Porsenitas
Yakni Yayasan Arkina Raya Jaya (Cidahu, Luragung Landeuh, Subang, Cigedang, Selajambe, Cieurih 2, Kuningan) serta Yayasan Amanah Harapan Rakyat (Dapur Awirarangan dan Dapur Cigugur).
Selama pelatihan, para peserta dibekali ilmu tentang prinsip higienitas, standar sanitasi dapur, dan tata cara pengolahan pangan siap saji yang aman serta sesuai standar kesehatan.
Pj Sekda Kuningan Dr Wahyu Hidayah yang juga Ketua Satgas MBG Kuningan memberikan arahan dan motivasi kepada peserta.
Keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari ketersediaan bahan pangan bergizi, tetapi juga dari jaminan keamanan dan kebersihan dalam setiap proses pengolahan.
“Kualitas gizi harus berjalan seiring dengan keamanan pangan. Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya tentang memberi makan, tapi memastikan setiap porsi yang disajikan benar-benar aman dan layak untuk anak-anak kita,” ujarnya, Senin (13/10).
Menurutnya, pelatihan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan pengelola lapangan dalam menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG.
Pengolahan makanan yang higienis, merupakan wujud kasih sayang dan tanggung jawab moral terhadap generasi penerus bangsa.
Baca Juga:Pj Sekda Kuningan Tekankan Pentingnya Keamanan Pangan: “Generasi Sehat Berawal dari Dapur yang Bersih”Lupa Matikan Tungku Dapur, Rumah Warga Karangkamulyan Ludes Dilahap Api Kebakaran
“Setiap orang yang bekerja di dapur SPPG sejatinya memiliki peran penting dalam membangun masa depan. Dari makanan yang sehat dan aman, akan lahir anak-anak yang kuat, cerdas, dan siap menatap masa depan,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan HAKLI yang konsisten memperkuat kapasitas para penjamah pangan di lapangan.
Kerja sama lintas sektor sangat penting, untuk memastikan seluruh proses penyajian makanan memenuhi standar kesehatan dan keselamatan pangan.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja sama yang baik ini. Sinergi seperti inilah yang akan menjaga keberlanjutan program MBG di Kuningan,” tuturnya.