Itu artinya, kata dia, putaran roda tersebut menghasilkan energi kinetik yang menghasilkan listrik. Dia pun menduga akan ada 2 baterai. Yang satu digunakan saat kendaraan menyala. Yang satunya lagi baterai posisi dalam pengecasan otomatis saat roda mobil berputar.
“Begitulah sebaliknya akan ada switch otomatis perpindahan baterainya saat kondisi baterai melemah,” jelasnya lagi.
Menurut netizen yang lain, Ramly Siregar, riset ini harus mendapat dukungan besar dari rakyat dulu. “Kalau langsung ke pemerintah, yah tau sendiri pemerintah kita biasanya justru malah suka membunuh daya kreativitas anak bangsa. sudah banyak buktinya,” ungkap Ramly.
Baca Juga:Identitas Warga yang Tewas Tertemper Kereta Api Harina di Kanci Kulon CirebonKonflik Keraton Solo, Ada 16 Paugeran untuk Duduki Tahta Raja Kasunanan, Jadi Ganjalan Purbaya
Pendapat yang kontra datang dari akun Jasa Pembuatan Toko Online Blogspot. Menurut akun itu, Bobibos sudah mulai “ngaco”.
Padahal, ungkapnya, Bobibos baru booming dan viral. Namun sekarang mulai error ingin meng-up ke hal yang lain lagi. “Ntar digususr Bahlil, habis dah Bobibos. Mlpempem ownernya,” tulis akun itu.
Yang dipertanyakan, ingin diletakkan di mana dinamo dan akan diputar di roda yang mana? Kalau sepeda jelas roda besar, dinamo kecil, pemakaian juga cuma buat lampu doang,” jelas akun itu.
Akun tersebut memberikan contoh sepeda listrik. Jika sudah habis baterainya, digenjot manual pun, tidak ada energi listrik yang masuk ke baterai.
“Tetep batere harus charge ke listrik PLN. Terlalu fomo seh mungkin biar terkenal dan makin terkenal, nanti sahamnya naik lalu IPO, bubar,” tandas akun itu.
