Kondisi Prihatin Pantai Utara Indramayu: Sampah Menumpuk dan Ancam Mata Pencaharian Nelayan

pantai-utara
Tumpukan sampah mencemari pesisir Pantai Utara Indramayu tepatnya di Pantai Bugel, Patrol. Foto: Kholil Ibrahim/Radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID – Kondisi pantai utara Indramayu semakin memprihatinkan akibat penumpukan sampah yang mengancam mata pencaharian nelayan.

Bukan hanya di pesisir, lautan juga tercemar oleh sampah. Simak lebih lanjut mengenai masalah ini dan pentingnya kesadaran kolektif dalam penanganannya.

Pantai utara Bumi Wiralodra menghadapi masalah serius dengan meningkatnya penumpukan sampah, mengancam keberlangsungan mata pencaharian nelayan.

Baca Juga:Bupati Indramayu Minta Kepala Desa Hati-hati dalam Penggunaan Dana DesaBIBIR MENAWAN dengan Lipstik Natural Wardah! Inilah 5 Pilihan Terbaik untuk Tampilan yang Menggoda

Pantai-pantai di wilayah ini terlihat kotor dan dipenuhi oleh berbagai jenis sampah. Fenomena ini tidak terbatas hanya di daerah pesisir, melainkan juga mencemari lautan.

Salah satu contohnya terlihat jelas di pantai Bugel, Kecamatan Patrol, di mana tumpukan sampah menghiasi sepanjang garis pantai.

Sampah-sampah yang menumpuk di pantai Bugel meliputi plastik, styrofoam, kasur bekas, dan bahkan bangkai hewan.

Bahkan, batang kayu besar pun terlihat terjebak di antara batu pemecah ombak yang sudah menyatu dengan bibir pantai.

Seorang tokoh nelayan dari Desa Bugel bernama Abing mengungkapkan bahwa berbagai jenis sampah tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan ke sungai Bugel.

Sampah-sampah tersebut kemudian terbawa arus hingga mencapai laut, menjadikan laut sebagai tempat pembuangan sampah raksasa yang tak terelakkan.

Berdasarkan pengalaman Abing, penumpukan sampah yang mencemari wilayah pesisir dapat menjadi lebih parah pada musim baratan. Hal ini disebabkan oleh sampah-sampah yang sebelumnya berada di tengah laut terdorong oleh arus dan menghampiri pesisir pantai.

Baca Juga:Menggelegar! Partai Golkar Indramayu Siap Kembali ke Puncak Kekuasaan, Targetkan Raih 22 Kursi Legislatif di Pemilu 2024SENSASI Air Mawar Viva, Skincare Murah Bikin Wajah Berseri Seperti Artis Terkenal

“Selama musim baratan, tingkat kekotoran pantai menjadi sangat parah. Hampir seluruh garis pantai terhimpit oleh sampah,” ungkapnya kepada Radarcirebon.id.

Masalah sampah tidak hanya terbatas pada daerah pesisir, tetapi juga mencemari lautan dengan konsentrasi plastik yang tinggi. Dampaknya, populasi ikan terus menyusut sementara jumlah plastik justru semakin meningkat.

Selain merusak ekosistem laut, sampah-sampah yang mengapung di lautan juga merusak alat tangkap nelayan dan baling-baling perahu. Akibatnya, para nelayan mengalami kerugian baik dari segi waktu maupun hasil tangkapan.

0 Komentar