Masyarakat Gantar Indramayu Tak Berminat Sekolahkan Anaknya ke Mahad Al Zaytun, Ini Alasannya

mahad-al-zaytun
UPTD SD Negeri Balir menjadi salah satu sekolag terdekat dengan pintu gerbang utama Mahad Al Zaytun. Tapi lulusannya tidak ada yang melanjutkan pendidikan ke Ponpes yang berlokasi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar itu. Foto: Kholil Ibrahim/Radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID – Mahad Al Zaytun diklaim memiliki ribuan santri. Mereka juga merupakan para pelajar yang menempuh pendidikan di sejumlah sekolah.

Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan SMK Mahad Al Zaytun.

Meski didera kisruh berkepanjangan, peserta didik di lembaga pendidikan dibawah naungan Yasayan Pendidikan Indonesia (YPI) itu malah terus bertambah.

Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang Desa Kongsijaya, 14 Rumah Rusak, Tempat Parkir Polsek Widasari AmbrukLarang Pondok Pesantren Turun ke Jalan, FPP: Kasus Al Zaytun Sudah Ditangani Pemerintah dan Polri

Tentu saja, ketertarikan orang tua murid menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren yang berlokasi di Blok Sandrem, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar itu bukan tanpa sebab.

Gedung sekolah mentereng, modern, fasilitas lengkap, SDM pendidik berkualitas ditambah jaminan mencetak lulusan berprestasi dan berkompeten menjadi alasannya.

Tapi ibarat peribahasa gajah dipelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan kelihatan. Semua keunggulan itu hanya diminati oleh orang tua wali murid dari luar daerah bahkan mancanegara.

Sementara masyarakat yang berada di sekitar Mahad Al Zaytun rupanya tak tertarik untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sana.

Warga khususnya di Desa Mekarjaya dan sekiitarnya lebih memilih menitipkan anaknya ke sekolah-sekolah umum diluar Mahad Al Zaytun.

Hal itu dibenarkan Kepala UPTD SD Negeri Balir, Sri Susilowati. Dari sebanyak 20 lulusan tahun pelajaran 2022/2023, tidak ada satupun yang melanjutkan pendidikan ke MTs Al Zaytun.

Padahal jarak antara SD Negeri Balir dengan pintu gerbang utama Mahad Al Zaytun tak terlalu jauh, hanya sekitar 1 kilometer.

Baca Juga:PLN Warning Warga untuk Tidak Bermain Layangan Dekat Jaringan Listrik, Bisa Bahayakan Keselamatan Jiwa  Pemkab Cirebon Dilema Tangani Eksploitasi Tambang Gunung Kuda, Sekda: Semua Izin Ada di Provinsi

Menjadi SD yang lokasinya paling dekat dengan ponpes pimpinan Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang alias Syaikh Panji Gumilang itu.

“Ya, gak ada. Tidak sekarang saja, tahun-tahun sebelumnya juga gak ada yang lanjut sekolah ke Al Zaytun,” ujarnya kepada Radarcirebon.id, kemarin.

Selama 6 tahun menjadi kepala sekolah, Sri Susilowati juga mengaku tidak pernah didatangi pihak sekolah Mahad Al Zaytun untuk sekedar memberikan brosur promosi atau sosialisasi penerimaan peserta didik baru.

0 Komentar