Mengenal Pulau Biawak; Pulau Pasir Putih di Pantura Indramayu

Pulau Biawak
Potret Pulau Biawak dengan mercusuarnya yang sudah menjadi ciri khas tersendiri. Foto: Daeng Anto - radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU,RADARCIREBON.ID – Mengenal Pulau Biawak; pulau pasir putih di pantura Indramayu. Jika Nusa Tenggara Timur ada Pulau Komodo, maka Jawa Barat ada Pulau Biawak.

Pulau Biawak berlokasi di kabupaten Indramayu, dan dapat dikunjungi baik di hari biasa maupun hari libur.

Pulau Biawak memiliki potensi wisata yang cukup prestisius.

Jika Anda tertarik mengunjungi Pulau Biawak, Anda bisa menyimak informasi lebih detail di bawah ini:

Baca Juga:Marhaban Ya Ramadhan, DKM Masjid Besar An-Nuur Membuka Pendaftaran Lomba Anak Islami Tingkat Kecamatan Talun; Total Hadiah Jutaan Rupiah!Jangan Sampai Keliru! Inilah Jenis dan Nominal Zakat

Pulau Biawak merupakan lokasi wisata bahari yang cocok untuk dikunjungi saat Anda sedang berada di Indramayu.

Dari Karangsong, Anda dapat menempuh perjalanan selama 2 hingga 4 jam menuju Pulau Biawak menggunakan perahu.

Faktanya, sebelum dikenal sebagai Pulau Biawak, pulau tersebut mempunyai nama sendiri, yakni Pulau Rakit.

Pulau ini memiliki luas sekitar 120 hektare dan sekitar 80 hektare dari pulau ini adalah area hutan bakau.

Namun, karena pulau ini menjadi habitat biawak yang jumlahnya cukup banyak, bahkan hampir mencapai seribu.

Pada akhirnya, masyarakat lebih suka menyebutnya Pulau Biawak.

Di Pulau Biawak terdapat sebuah mercusuar setinggi 65 meter yang dibangun pada masa kolonial Belanda, kurang lebih pada tahun 1870-an.

Walaupun sudah berusia ratusan tahun, mercusuar ini masih berdiri kokoh dan tetap berfungsi.

Baca Juga:3 Aplikasi Pinjam Pulsa yang Mudah DigunakanTingkatkan Produktivitas saat Ramadhan, IKMI Wilayah Cirebon Gelar Lomba Tingkat SD Se Kecamatan Talun

Dari cerita rakyat yang berkembang, pulau ini menyimpan banyak cerita mistis.

Salah satunya terdapat biawak mistis yang dahulu kala pernah dipelihara oleh noni Belanda.

Terdapat juga ular raksasa jelmaan dari Pusaka Dewi Nawang Wulan, yang hendak menempati Pulau Biawak.

Kemudian ada juga sumur darah yang konon katanya diyakini pernah menjadi media ritual seseorang, namun tidak sampai selesai alias gagal.

Akibatnya, air sumur menjadi merah seperti darah.

0 Komentar