Rangkaian Ritual Pasca Panjang Jimat Selesai

Rangkaian Ritual Pasca Panjang Jimat Selesai
Nayaga Gong Sekati menjalankan tradisi Gong Sekati Mlebet dan Tumpengan yang merupakan penutup ritual muludan di Keraton Kanoman, Jumat (30/10). Foto: Khoirul Anwarudin/Radar Cirebon
0 Komentar

Usai menggelar prosesi Pelal Ageng atau Panjang Jimat, Kamis (30/10) malam, Keraton Kanoman menuntaskan tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ada tradisi selametan buang takir, kemudian Gong Sekati Mlebet dan Tumpengan.

KHOIRUL ANWARUDIN, Lemahwungkuk
SLAMETAN Buang Takir merupakan syukuran atas tuntasnya seluruh rangkaian acara peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW atau Muludan atau dikenal dengan acara Panjang Jimat. Piring panjang dan piring-piring pusaka lain diisi lagi dengan Nasi Kuning dan Lauk Pauk Bekaseman. Tradisi tersebut digelar di Bangsal Paseban.
Sementara itu, di Siti Inggil, digelar acara Gong Sekati Mlebet. Tradisi tersebut merupakan tradisi menyimpan kembali Gong pusaka peninggalan Sunan Gunung Jati setelah digunakan untuk tradisi sekaten.
Tradisi Gong Sekati Mlebet dipimpin oleh Patih Kasultanan Kanoman, Pangeran Patih Raja Muhamad Qodiron dengan merapalkan doa doa, bersama dengan sejumlah keluarga keraton dan juga para abdi dalem. Puluhan masyarakat juga tampak antusias melihat jalanya tradisi tersebut.
Setelah didoakan, kemudian Gong Sekati dan peralatan gamelan lainnya, dibawa langgar atau musholah untuk kemudian disimpan di Bangsal Pejimatan.
Lurah Gong Sekati Ato Sugiarto mengaku bersyukur seluruh rangkaian acara peringatan maulid nabi Muhammad atau pelal ageng panjang jimat berjalan dengan lancar. Termasuk untuk prosesi gong sekati.
“Syukur alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Walaupun ada pandemic, tapi tradisi ini bisa tetap digelar,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Keraton Kanoman memiliki perlakuan khusus dalam merawat Gong Sekati. Gong Sekati hanya digunakan pada saat menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad. Sebelum digunakan, Gong Sekati juga dicuci dan dibacakan doa melalui tradisi nyiram gong sekati. Prosesi ritual pencucian seluruh alat musik gamelan itu menggunakan bahan alami.
Gong Sekati merupakan seperangkat gamelan pusaka milik Keraton Kanoman Cirebon yang terdiri dari Bonang, Bonang Racik, Titil, Bedug, Karon, Kebluk, Cret dan gong yang dimainkan oleh 12 nayaga atau pemain alat musik tersebut.
Seperti diketahui, Malam Pelal Ritual Panjang Jimat di Keraton Kanoman memang tidak seperti tahun-tahun lalu. Suasananya tidak lagi dipadati pedagang musiman. Pun pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia.

0 Komentar