Ridwan Kamil Berasal dari Keluarga Pesantren, Tak Gentar Hadapi Gugatan Panji Gumilang

ridwan kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak gentar hadapi gugatan Panji Gumilang. Foto: Dok/IST.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Gugatan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang terhadap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil siap dihadapi orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.

Ridwan Kamil yang juga cucu ulama pendiri delapan pesantren di Jawa Barat, KH Muhyiddin, itu bahkan secara gamblang siap meladeni gugatan Panji Gumilang.

“Silakan saja, karena ini adalah negeri hukum. Justru baik agar permasalahan bisa terang benderang. Ini hanya urusan peradilan duniawi,” kata Ridwan Kamil di laman Instagram pribadinya.

Baca Juga:SUPAYA TAU AJA NIH, Ini 50 Lomba 17 Agustus yang Populer dan Menarik, Pas untuk Rayakan Hari KemerdekaanIni 5 Ide Lomba 17 Agustus Paling Kreatif, Cocok kalau Diterapkan di Komplek RT dan RW atau di Kampung

“Sebagai pemimpin Jawa Barat, saya sudah bersumpah untuk menjaga Jawa Barat dan NKRI serta berkewajiban membela umat dan syariat dari hal-hal yang membahayakan dan meresahkan,” sambung Kang Emil- sapaan akrabnya.

Keberanian dan kesungguhan KH Muhyiddin dalam memimpin santri dan masyarakat, menular pada cucunya: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Sehingga saat dipercaya menjadi orang nomor satu di Jawa Barat, Kang Emil bertekad menjalankan amanah kepemimpinan sebagaimana nilai-nilai luhur yang dipesankan KH Muhyiddin.  “Terutama soal mengabdi kepada negara dilandasi semangat keikhlasan,” katanya.

Kakek Ridwan Kamil, KH Muhyiddin, lahir di Garut pada 1878. Akrab dipanggil dengan panggilan kehormatan: Mama Pagelaran. Selain mendakwahkan Islam, beliau juga dikenal sebagai pejuang.

Selalu mengajak rakyat menentang penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Hingga sesepuh masyarakat Subang yang dijuluki Mama Pagelaran ini, sempat menjadi tawanan kompeni pada 1939.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia berkumandang, KH Muhyiddin tak henti bergerilya. Bahkan semangatnya kian berkobar. Membentuk pasukan Hizbullah Pagelaran.

Terdiri dari santri, alumni santri, jamaah pengajian, dan masyarakat Subang. Pasukan ini ikut terlibat dalam penyergapan konvoi tentara NICA di Ciater bersama Badan Keamanan Rakyat (BKR) – cikal bakal TNI – kala itu.

Baca Juga:Sudah Ditetapkan, Ini Tema 17 Agustus 2023 dan Logo, Berikut Simak Aturan Penggunaan Logo HUT RI Ke-78Banyak Aset Sunjaya Senilai Rp36 Miliar Disita KPK, Atas Nama Istri, Anak, Keponakan, dan Lain-lain

Sementara itu, beberapa program unggulan Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil, yang sudah berjalan baik di antaranya program Sadesa: satu desa satu penghafal Alquran.

0 Komentar