WUHAN – Pemerintah China pada Rabu (8/4) secara resmi mencabut status penutupan wilayah secara menyeluruh atau lockdown di kota Wuhan, yang sebelumnya terkurung selama 76 hari di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Memasuki Rabu dini hari, warga Wuhan kini bisa bepergian ke wilayah lain tanpa perlu memperlihatkan surat izin khusus. Namun, mereka tetap diwajibkan memasang aplikasi pemantau milik pemerintah di telepon genggam.
Penduduk dan pengunjung yang dinyatakan sehat diizinkan meninggalkan Wuhan. Mereka bisa bepergian dengan kereta api maupun pesawat.
Pejabat kereta api memperkirakan, lebih dari 55 ribu penumpang akan berangkat dari Wuhan. Media pemerintah CCTV melaporkan rata-rata penumpang itu bergerak menuju wilayah Delta Sungai Mutiara, pusat manufaktur utama di China.
Dikutip dari TIME, pencabutan lockdown juga dirayakan dengan pertunjukan cahaya di dua sisi Sungai Yangtze. Deretan gedung pencakar langit dan jembatan menyala serta memancarkan sejumlah gambar animasi pekerja kesehatan yang sedang menangani pasien covid-19.
Terdapat pula gambar animasi yang memperlihatkan tulisan “kota heroik,” istilah Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk Wuhan. Di sepanjang tepi sungai dan jembatan, warga Wuhan beramai-ramai mengibarkan bendera dan terus mengucapkan yel-yel serta menyanyikan lagu kebangsaan Tiongkok.
Dalam sebuah editorial di People’s Daily, Tiongkok memperingatkan warga untuk tidak berlebihan dalam merayakan pencabutan lockdown.
“Hari ini, yang telah dinanti banyak orang, memang menyenangkan. Tapi, ini bukanlah penanda kemenangan akhir,” tulis editorial di surat kabar tersebut.
“Saat ini, kita boleh merasa senang karena Wuhan telah dibuka kembali, tapi kita tidak boleh bersantai,” lanjutnya.
Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, ibu kota dari provinsi Hubei, pada akhir Desember 2019. Virus itu kini telah menyebar di lebih dari 190 negara dan wilayah di hampir semua penjuru dunia.
Lockdown di Wuhan telah menjadi model yang diterapkan di sejumlah negara lain seperti Italia, Spanyol, dan juga Prancis. Lockdown bertujuan menekan angka penyebaran covid-19.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins pada Rabu pagi, total infeksi covid-19 di Tiongkok kini mencapai 82.718 dengan 3.335 kematian dan 77.410 pasien sembuh.