Bantah Rawan Curanmor

Bantah Rawan Curanmor
FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON LOKASI: Kawasan Stadion Bima yang disebut rawan curanmor.
0 Komentar

Bambang: Yang Viral Kawasan Bima Rawan, Itu Bohong!
CIREBON – Pendiri Forum Silaturahmi Pedagang Stadion Bima, Bambang Prawoto membantah kalau di kawasn stadion rawan pencurian sepeda motor (curanmor). Menurutnya, itu adalah isu yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Itu hoaks. Tidak ada yang hilang sampai sesering itu. Selama empat tahun ini, yang laporan ke kami sekitar 30 kali. Itu pun korban ngaku STNK-nya juga ikut hilang. Saat saya bantu mau laporan, mereka tidak ada kabar lagi,” kata Bambang kepada Radar Cirebon, kemarin.
Kata Bambang, itu pun hanya 30% yang benar-benar kejadian kehilangan motornya. Sebagian besar sisanya adalah cipta kondisi yang dibuat oleh seorang yang tidak bertanggung jawab. Bambang meyakini itu. Karena, selama empat tahun sebagai pengurus di Stadion Bima, kejadian tersebut jarang yang sampai ditindaklanjuti ke kepolisian.
“Sebanyak 70% kejadian curanmor di Bima itu isu. Cipta kondisi. Karena selama ini tidak ada kelanjutan. Saya juga pernah dipanggil dan di BAP oleh Polsek terkait kehilangan motor di Stadion Bima. Tapi, yang hilang selama empat tahun itu, hanya tujuh kejadian curanmor saja yang ditindaklanjutin sampai ke kepolisian,” tandasnya.
Bambang menyampaikan, yang sempat viral di media sosial kalau Stadion Bima rawan curanmor, itu adalah bohong. Setiap hari ia berada di Stadion Bima dan tidak menemukan kejadian itu. Kalau pun ada, pasti pada hari Minggu. Karena, saat itu situasi ramai. Kurangnya pengawasan dan tempat parkir yang kurang teratur.
“Wajar saja kalau hari Minggu. Hilangnya motor karena keteledoran korban dan kurangnya pengawasan terhadap kendaraannya. Sebab lainnya, karena parkir yang tidak teratur dan tanpa pengawasan pihak parkir,” katanya.
Bambang juga tidak cocok dengan pengaturan diberikan karcis parkir begitu masuk pintu Bima. Itu dianggap tidak tepat pengambilannya. Karena, begitu pengendara masuk, mereka pasti akan bingung parkir di mana. Sehingga, parkir tidak teratur dan tidak ada pengawasan pihak parkir.
“Pengunjung tidak ngerti parkir di mana. Jadi ya tidak teratur dan kurangnya pengawasan. Kecuali, begitu ngasih karcis, terus motor langsung ke tempat parkir. Itu  pasti diawasi. Karena yang sering hilang parkir di pinggir GOR yang kurang pengawasan,” katanya.

0 Komentar