KUNINGAN, RADARCIREBON.ID – Petani jamur tiram di Desa Manis Lor Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Mas’ud, mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Pasalnya, bangunan tempat budidaya jamur tiram miliknya terbakar hebat pada Jumat (5/7/24) dini hari sekitar pukul 1.30 WIB.
Bangunan tempat budi daya jamur tiram tersebut rata tanah dan semua aset Mas’ud yang ada di dalamnya. Sang pemilik bangunan rupanya telat meminta bantuan dari UPT Damkar Kuningan. Sebab baru menghubungi kantor Damkar pukul 2.13 WIB atau setengah jam setelah terjadinya kebakaran yang melahap bangunan tempat budidaya jamur tiram tersebut.
Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah menerangkan, pihaknya menerima laporan kejadian pada pukul 2.13 WIB langsung ditindaklanjuti dengan mengerahkan randis pemadam bersama 9 personel menuju tempat kejadian perkara. Setiba di lokasi, petugas segera bekerja keras memadamkan api yang nampak cukup besar.
Baca Juga:Website Pemkot Tidak Bisa Diakses Akibat Peretasan Server Pusat Data NasionalPPDB SMP, Pendaftar Jalur Zonasi di SMPN 18 Kota Cirebon Baru 61 dari Kuota 150 Siswa
“Api yang membakar bangunan tersebut pertama kali diketahui oleh salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. Warga tersebut terbangun dari tidurnya lantaran mendengar suara keras dari arah samping rumahnya,” terang Andri saat dikonfirmasi Jumat siang (5/7/2024).
Setelah diperiksa ternyata suara bersumber dari bangunan budidaya jamur yang terbakar. Kondisi api sudah melalap bagian atap dan semakin membesar akibat banyak barang mudah terbakar di sekitar lokasi kejadian.
Peristiwa ini kemudian dilaporkan warga ke pasangan Mas’ud dan Halimah. Warga sekitar yang mendengar ada kebakaran segera berdatangan ke TKP (tempat kejadian perkara). Mereka bergotong royong melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Tak lama kemudian pihak keluarga pemilik bangunan menelpon UPT Damkar Kuningan melalui layanan (0232) 871113 dan 081322698881.
Pihak UPT Damkar Kuningan memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk memastikan api benar-benar padam. Petugas Damkar dibantu warga, TNI, Polri dan aparat pemerintah desa setempat bekerja keras menjinakkan si jago merah. Adapun luas bangunan yang terbakar mencapai 300 meter persegi.
“Selain bangunan, kerugian dari peristiwa ini adalah hangusnya bibit jamur senilai Rp30 juta serta sejumlah peralatan di dalamnya hingga total kerugian ditaksir mencapai Rp185 juta. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran ini. Namun dari keterangan sementara, diduga api berasal dari arus pendek listrik,” sebut Andri. (bud)