Jaga Stok Beras, Bulog Cirebon Datangkan 20 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam dan Thailand

BERAS IMPOR
Kepala Bulog Cirebon Imam Firdaus Jamal menjelaskan terkait stok beras impor kepada Satgas Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah, kemarin. Foto: Cecep Nacepi/Radarcirebon.id
0 Komentar

 

CIREBON, RADARCIREBON.ID-Kebutuhan beras untuk masyarakat Cirebon cukup banyak. Agar stok beras aman hingga Idulfitri, Bulog Cirebon telah mendatangkan 20 ribu ton beras impor. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bulog Cirebon Imam Firdaus Jamal kepada Radar Cirebon, kemarin. 

Dijelaskan Imam, sebanyak 13.000 ton beras impor telah sampai dan tersimpan di Gudang Bulog Cirebon di Kedawung. Sementara 7.000 ton beras lagi, masih dalam perjalanan menuju Cirebon.

Baca Juga:Viral Peredaran Beras Plastik, Tim Polresta Cirebon Sidak Penjual Beras di Pasar TradisionalEvaluasi SKPD yang Persulit Perizinan, Bupati Imron: Tunjukkan ke Saya, Biar Saya Jewer

“Ya, 20 ribu ton itu beras impor dari negara Vietnam dan Thailand. Tapi 7.000 ton beras masih dalam perjalanan. Diperkirakan seminggu sampai dua minggu lagi sampai ke gudang,” kata Imam. 

Diketahui, dampak dari fenomena El Nino, musim tanam pun terpaksa harus mundur. Karena itu, sampai saat ini belum ada sawah yang panen dengan cungkupan yang besar.

Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan beras di masyarakat, pemerintah terpaksa harus impor beras ke negara tetangga yakni Vietnam dan Thailand. 

Karena belum ada panen padi di sejumlah wilayah di Indonesia, menjadi penyebab harga beras naik signifikan di masyarakat.

“Salah satu sebab harga naik, karena belum ada panen padi yang cangkup besar. Tapi tadi, sudah mulai ada panen dari Demak,” katanya. 

Lebih lanjut, dikatakan Imam, penyebab lain harga beras naik signifikan karena harga gabah di petani cukup mahal. 

Saat ini, petani menjual harga gabah kering giling kepada pabrik beras mencapai Rp9 ribu per kilogram sampai dengan Rp10 ribu per kilogram. 

Baca Juga:Pengurus Ikano Unpad Masa Bakti 2023-2027 Dikukuhkan, Dr Ranti: Momentum Terciptanya Lembaran Baru Harga Gabah Kering Naik Drastis, Distan Kabupaten Cirebon Pastikan Stok Beras Surplus Meski Terjadi El Nino

“Harga rata-rata pembelian gabah kering dari pabrik sekitar Rp9 ribu per kilogram sampai dengan Rp10 ribu per kilogram. Tapi kalau harga Pembelian pemerintah sekitar Rp6.300 untuk gabah kering giling, dan Rp5.100 gabah basah,” ungkapnya. 

Meskipun harga beras mahal, Imam memastikan, stok beras hingga Idulfitri mendatang, aman. 

Imam optimistis, dengan kesediaan 20 ribu ton beras itu, Imam berharap, seluruh penyaluran beras, seperti bantuan pangan, operasi pasar ataupun penyaluran beras SPHP akan dapat terpenuhi dengan baik. 

0 Komentar